People may get hurt by someone they don’t respect, but when they charge their think by their own anger, than its time to hurt themself more than people made them hurt. Semua orang punya pengalaman dalam hidupnya, senang, sedih, marah , gembira, menyakiti, disakiti, dan sayangnya kemudian manusia menyesal . Bukan itu poinnya, bukan penyesalan, rasa syukur lebih besar daripada penyesalan. Kesalahan ada juga untuk disyukuri, untuk dimengerti bahwa pada akhirnya kita melihat apa yang salah dan mempebaikinya, bukan menyesali. Berbagai keadaan yang menempatkan manusia berada di berbagai posisi itulah yang membuat manusia belajar dan mengerti pada sesamanya. Belajar untuk bisa membaca apa yang terjadi dan berempati pada saudara- saudaranya di seluruh jagat raya, belajar untuk melihat permasalahan tidak dari hanya satu kebenaran. Dunia ini pantas untuk dicintai ! Yang paling sulit dari bagian mencintai dunia ini adalah mencintai setiap elemen yang ada di dalamnya, bahkan ketika kita sudah berhasil mencintai setiap karya alam raya, kita bahkan gagal mencintai diri kita sendiri, gagal untuk berdamai dengan diri sendiri dan berlindung dibelakang orang lain untuk dipersalahkan, hanya karena kita tidak punya cukup banyak keberanian untuk mengakui betapa besarnya kelemahan yang kita miliki. Dan saat kita mengingkari kelemahan kita adalah yang paling mudah tentu saja untuk melemparkan kesakithatan kita pada orang lain, dan sayangnya, hal itu tidak sedikitpun mengasah keberanian kita, semangat kita, keyakinan kita bahwa kita dapat mengatasi semua masalah kita sendiri diatas kaki kita sendiri. Terlepas dari (bahkan) kita telah menarik saudara kita pada ketakutan kita dan membuatnya berpartisipasi pada kemarahan kita, dan menyakitinya balik. God never gives you problem, that you cant solve it. Karena itu buat apa takut. Buat apa takut menghadapi beribu- ribu kemarahan dari bahkan beribu- ribu orang yang dihadapkan pada kita jika kita tahu pada akhirnya kita dapat menyelesaikannya?
Hidup itu memang tidak semudah yang dibayangkan, jadi siapa yang bisa menjamin hidup-mu lebih susah daripada hidup-ku, atau hidup-ku lebih susah daripada hidup-mu? Possibility are infinite, dan hidup terlalu kecil untuk satu kebenaran, hidup terlalu besar untuk dipertaruhkan pada hal- hal yang tidak kita percaya, hidup terlalu sempit untuk dijalani dengan keluhan- keluhan. Bukan kewajiban kita untuk mengurusi apa yang akan terjadi di masa depan, hidup kita sudah terlalu padat dengan hal- hal yang ingin kita capai di hari ini. Maka mengapa tidak mempermudahnya saja dengan mencintai dunia dan seisinya. Karena mencintai adalah mengerti, mencintai adalah menegur namun tidak meninggalkan, mencintai adalah menjaga dan bukan berlari dari ketakutan. Mencintai adalah menghadapi dengan jujur . Mencintai adalah mengasihi. Hal- hal yang tradisional namun penting.
Dan mencintai bukan meminta tapi membuat jadi baik, mencintai juga bukan berkorban dan bersedih tapi berusaha dan percaya. Semua kebaikan di jagat raya memang patut dicintai, semesta sudah memberi terlalu banyak, Dia menempatkan kita sejajar dengan yang lainnya. Jadi jangan takut jika ada yang meludahi wajahmu, karena yang marah adalah yang tidak bisa mengatasi bahkan dirinya sendiri, yang berilmu dia yang bijaksana. Yang bisa mengerti, dan belajar. Yang tidak angkuh dan mau membagi. Yang tidak takut pada akhirnya adalah yang akan hidup dalam kecintaannya. Karena dia mencintai saudaranya maka dia bisa mengerti datang darimana ludah saudaranya dan dapat mengasihi, saudara yang meludahinya. Bukannya marah atau menghakimi, padahal dia tidak pernah menempatkan diri pada posisi saudaranya.