Ceritanya baru saja menggunakan fitur chatting di facebook dan berbincang dengan seorang adik sepupu yang telah beranjak dewasa. hemm, mungkin kira- kiranya malah lebih dewasa daripada saya (overlapping- sok imut sih gw). Dengan tanpa diduganya dia menyapa dengan "ga diterusin lagi blog owl nya?" Wow. Tumben- tumben ada yang perhatian haha.
Dengan sedikit ge-er namun tetap rendah hati, jadi membuka lagi halaman-halaman blog ini dan melihat apa yang saya tulis akhir- akhir ini. Rasanya perjalanan ke-alayan saya cukup mengejutkan juga ya. Banyak tulisan yang sebenarnya tidak penting- penting amat jadi semuanya dimasukin kaya tong sampah organic plus non-organic disatuin. Intinya setelah sapaan itu, saya jadi tergerak lagi untuk menulis.
Hehe. Makasih ya gaga :-*
Padahal tadinya udah berpikir ga akan menyentuh lagi si blog ga penting ini dalam waktu lama. Tapi sepertinya keinginan curhat terasa lebih menggoda dan terasa lebih mewangi daripada Pai tetangga sebelah.
So, whats was up on November?
1. Hujan
Pastinya, seperti ajaran ketika SD yang paling saya ingat dulu. akhir tahun identik dengan musim hujan. Kuncinya, kata guru SD dulu ingatlah hari- hari yang belakangnya mber mber sebagai hari paling basah dalam setahun. Mulai dari september, november, desember, diibaratkan dengan ember.
Hingga akhir tahun ini dipenuhi dengan suasana hujan dan aksi-aksi menatap gerimis jatuh dari balik kaca mobil. Sebenarnya hujan tidak terlalu banyak mempengaruhi aktifitas saya yang kebetulan lebih sering berada di dalam ruangan (kecuali jika terpaksa kerjaan menuntut outdoor, yang mana- so far bulan-bulan hujan ini lebih dipenuhi dengan jadwal padat Jakarta Fashion Week dan pemilihan ala putri- putrian majalah tempat saya bekerja, Jadi kecil kemungkinan saya dapet jadwal pemotretan outdoor -pede). Tapi ternyata hujan lebih banyak mempengaruhi suasana hati saya yang gloomy. Haha.
No. No. Im not that gloomy girls everywhere-type-of-girl. Tapi tetap saja ya melihat hujan kurus- kurus seperti jarum yang jatuh dari langit, serta merta ada perasaan ingin meringkuk dalam- dalam di balik selimut. Sambil tersenyum pura- pura malu.
Tunggu. Ini blognya kok jadi beneran terasa curhat ya. Ohemji. No !
Oke kita skip saja bagian gloomy- gloomy annya. Tapi...aaaakuuu selalu suka sehabissss hujan dibulaaan Noveeeembeer (bukan desember kaya kata ERK) . Ada sih kata- kata yang saya ingat dari Ashari, yang mana Ashari men-copasnya dari seorang entah siapa. pokonya, intinya
Sederas apapun, nanti hujan ini pasti akan berhentiBegitu katanya.
.
.
.
(momen diam beberapa saat)
hahaha, dan ada juga yang dengan lebaynya menambahkan "dan kau akan melihat pelangi setelahnya" , yang mana, kita hidup di dunia dengan ozon yang lapisannya semakin menipis dan global warming yang jadi masalah dunia dan pelangi ga selalu ada. (kecuali setelah kematian Steve Job dan munculnya 2 pelangi di depan kantor pixar jadi sesuatu yang besar)
oke. cukup kemana-mana.
Udah sih, tidak ada lagi yang perlu dibahas dari quote itu. Sudah cukup menjelaskan cara kita harusnya menjalankan hidup ini.
Kadang kita merasa takut, takut kehilangan. Lalu kenapa kita takut kehilangan? Karena kita merasa memiliki. Sedangkan bagaimana kita kehilangan sesuatu yang bahkan bukan milik kita. Itulah yang banyak diributkan manusia hingga banyak perasaan takut mengikutinya kemana-mana. Saya ingat dulu saya pernah menggilai sebuah buku karya Ajahn Chan yang judulnya "Ini Pun akan Berlalu". Yang didalamnya menceritakan kisah perjalanan mencapai dhamma dan memahami ketetapan duka. Sesuatu yang ada di permukaan, namun terasa begitu sulit untuk kita memahaminya.
Nah dibuku itu diceritakan, bahwa hidup ini adanya seperti YinYang. Saling mengimbangi satu sama lain, bahkan dibagian yang sama besarnyapun tersimpan setitik dari bagian lainnya. Sehingga tidak mungkin seseorang akan selamanya dirundung kesedihan tanpa kebahagiaan, dan begitupun ketika sedang berbahagia, jangan lengah dan takut untuk mengalami kesedihan. Karena kesedihan adalah perasaan yang begitu memanusiakan manusia. Dimana kita benar merasakan hidup sebagai mahkluk yang paling sempurna.
Jadi jangan takut ya, semua pasti akan berlalu, segila apapun masalah yang kemudian menghampiri kita. Bukan saatnya untuk takut, diam dan bersembunyi. Karena kita akan lebih menyesali apa yang tidak kita lakukan daripada tindakan bodoh yang telah kita lakukan.
Seperti hujan oke.
2. Cinta
Oke, banyak cinta di bulan November. Maaf ya, sebenarnya ini hanya melebih- lebihkan saja. Karena, tiap bulan juga banyak cinta bertebaran. Tapi entah mengapa ya cinta di bulan November ini terasa lebih romantis bahkan daripada Februari.
Ini gausah dijelasin kali ya.
3. Bulan terakhir yang lain
Entahlah. sepertinya sudah pukul 12:00PM . Serangan malas menulis kembali datang. sudahi dulu saja deh dengan menggantung.
:)
xxAF
(ini niat ga sih)